Friday, March 9, 2007

Diam itu Emas

(Diam Aktif)
K.H. Abdullah Gymnastiar


Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, " Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam. ", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.

JENIS-JENIS DIAM


Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:

Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

Diam Malas
Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.

Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.

Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.

Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.

Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding dengan berbicara.


KEUTAMAAN DIAM


Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.

Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.

Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.

Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swt akan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.

Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.

Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:

  • Diam dari perkataan dusta
  • Diam dari perkataan sia-sia
  • Diam dari komentar spontan dan celetukan
  • Diam dari kata yang berlebihan
  • Diam dari keluh kesah
  • Diam dari niat riya dan ujub
  • Diam dari kata yang menyakiti
  • Diam dari sok tahu dan sok pintar

Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid " laa ilaha illallah " puncak perkataan yang menghantarkan ke surga.

esp. dedicated 4 Mba DiLa

3 comments:

Dhila said...

Matur nuwon mba nova, semoga bermaanfat juga buat mba nova dan semua yang membaca ngga cuma aku yang tau kalau DIAM itu EMAS. apa yg aku tulis ya apa yg aku rasa dan aku pikir, ngono loh mba...

Anonymous said...

/me always thinking dgn. "logika", jika diam itu benar2 diartikan emas, maka semua orang akan diam... gak mau ngomong, gak mau nyapa, ngobrol seperlunya, etc.... jadi yg. lebih tepat itu kalo DIAM dan RIBUT dibikin setimbang... itu baru namanya emas...!!

so.. gimana dgn. adanya Hadist..?? itu kan jamannya Rasul, jaman yg. sama sekali jauh beda dgn. sekarang, jika sampai ada Hadists yg. meriwayatkan bahwa Diam itu emas, mungkin saja karena saat itu lebih baik diam...

so... In My Very Humble Opinion: jgn. langsung menyerap hadists begitu saja... Islam ngajarin umatnya untuk selalu "modern, berkembang dan berpikir secara logis"...

sama halnya dgn. poligami... nabi itu berpoligami, ada hadistnya, ada riwayatnya... tapi apa bisa diserap gitu aja..?? lalu kita ikuti juga..?? jelas tidak... jika kita mengikuti "logika", maka hadist berpoligami itu jelas gak akan saya ikuti....

cmiiw...

Administrator Frelia said...

Kereeeen. Bisa diambil hikmahnya nih. Salam kenal, Frelia, the Anak SD.